catatan kecilku

Kamis, 24 Maret 2011

motifasi 2

Bakso Kuto ,Sukses Bukan Berarti Tanpa Hambata

Hampir semua orang mengenal Bakso, makanan yang hampir bisa dijumpai di setiap penjuru wilayah sekitar kita. Banyak orang beranggapan berjualan bakso hanya menghasilkan sedikit keuntungan, tetapi tidak bagi Cak To begitu panggilan akrab Wachid Basir Krismanto. Dari gerai bakso Kuto Cak To yang sudah tersebar di berbagai kota telah menjadi mesin pengumpul uang bagi lelaki muda ini. Kreativitas dan inovasinya memadukan cita rasa Bakso Malang dan Bakso Solo menjadi ciri khas bakso Kuto Cak To ini. Kini Bakso Kuto Cak To berhasil menjadi mesin pengumpul uang bagi Cak To dan juga orang lain berkat usahanya yang dibuat sistem waralaba. Meski demikian proses memulai bisnis usaha bakso bagi Cakto tidaklah mudah, banyak liku-liu dan hambatan yang dialami.

Awal membuat Bakso Kuto Cak To menjadi sistem waralaba karena ia terobsesi dengan cara berbisnis beberapa gerai kuliner lainnya yaitu KFC, McDonald dan lain-lain. dengan menggandeng banyak mitra prosuk yang dihasilkan lebih banyak sehingga bisa menekan biaya sehingga harga produk bisa lebih murah. Selain itu dengan model waralaba penghasilan yang diterima lebih banyak serta bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Kesuksesan Cak To dengan Baksonya bukanlah tanpa hambatan dan dicapai dengan mudah. Sebelum sukses dengan Bakso lelaki ini pernah menekuni usaha Bisnis Voucher pulsa, warung ayam penyet, pecel lele,tempe penyet, cafe dan bisnis-bisnis lainnya. Bukannya menuai kesuksesan yang diperoleh tetapi kegagalan demi kegagalan yang didapatkan. Kegagalan demi kegagalan tersebut memang menjadi pengalaman pahit bagi Cak To hingga ia kehabisan modal untuk memulai usaha baru. Tetapi semangat berusaha Cak To tidak pernah surut oleh pengalaman pahit tersebut, dengan bermodalkan 1 juta dia mulai membuka Warung Bakso di kawasan Kampusn Petra Surabaya. Perlahan namun pasti bakso buatannya semakinj diminati banyak orang, hingga akhirnya terfikirkan olehnya untuk membuka gerai bakso yang lebih luas, lebih profesional dan berada di tempat umum.
Dengan bermodalkan sertifikat tanah yang dipinjam dari orang tuanya maka Cak To memberanikan diri untuk meminjam modal 50 juta dari Bank sebagai modal pengembangan bisnis baksonya. Ini adalah pertaruhan besar karena jika gagal resikonya ia tidak akan menerima warisan dari ayahnya lagi. Tetapi ternyata kegigihannya tidak sia-sia, perlahan-lahan pelanggan Baksonya semakin lama semakin banyak.
Ujian tidak sampai disitu saja, meski usahanya berjalan dengan lancar tetapi selalu saja ada masalah-masalah miss majanemen seperti uang hilang karena keteledoran karyawan. Lambat laun masalah tersebut dapat diatasi dengan manajemen yang baik dan otomatisasi pembayaran. Masalah manajemen dapat diselesaikan muncul masalah baru lagi misalnya dari pihak mitra yang membuka usaha kemitraan, baru membayar uang muka, barang dan bahan sudah dikirimkan namun pembayaran tidak segera dilakukan, bahkan macet. Masalah mitra yang siap menjadi suplier daging, uang sudah dibayarkan tetapi daging tidak juga dikirimkan. Meski hambatan-hambatan tersebut membuat Cak To merugi hingga jutaan rupiah tidak menyurutkan semangatnya. Mesin uang harus tetap berjalan. Kini dengan Bakso Cak To telah memberikan banyak kesejahteraan bagi dirinya dan orang banyak. Tertarik menjadi mitra Bakso Kuto Cak To? Silahkan bergabung.
Sumber : Majalah Wirausaha Dan Keuangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar